MANTRA SUKABUMI - Presdiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan dalam struktur Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).
Perombakan ini dilakukan Presiden Jokowi dengan menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi Wakil Ketua IV di struktur Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).
Diketahui sebelumnya Wakil Ketua IV dalam struktur PC-PEN posisinya diduduki Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Baca Juga: Tutup Rangkaian 11.11, ShopeePay Day Kembali dengan Beragam Kejutan Spesial
Baca Juga: Sebut Sekelas Presiden Belum Pernah Disambut Semeriah Penyambutan HRS, Syekh Ali Jaber: Saya Terharu
"Wakil Ketua IV merangkap Ketua Tim Pelaksana: Menteri Badan Usaha Milik Negara," tulis Pasal 3 ayat 2 huruf e di beleid tersebut.
Akan tetapi, posisi Erick Thohir diminta Presiden Jokowi tetap menjabat sebagai Ketua Tim Pelaksana dalam struktur Komite PC-PEN.
Sebagai pembantu Erick Thohir, Presiden Jokoiwi menunjuk Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Andika Perkasa dan Wakil Kepala Kepolisian RI Gatot Eddy Pramono dengan jabatan masing-masing Wakil Ketua Tim Pelaksana I dan II.
Dilansir dari Jurnalgaya.Pikiran-Rakyat.com bahwa dalam beleid itu dituliskan bahwa tugas Erick Thohir dari Jokowi tidak banyak berubah, yaitu; mengoordinasikan dan mengintegrasikan pelaksanaan kebijakan dan program penanganan covid-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional.
Baca Juga: Komentari Situasi Terkini, Ferdinand Hutahaean: Pak Presiden, Saya Masih Menunggu Komando
Baca Juga: Ferdinand Sindir Acara Pernikahan Putri Habib Rizieq: Pemprov DKI Sibuk Melayani 1 Orang?
Namun, tambahannya adalah membantu Ketua Komite PC-PEN Airlangga Hartarto.
Sementara Sri Mulyani yang jabatannya diduduki Erick, kini menempati posisi Wakil Ketua V Komite PC-PEN. Yang sebelumnya diisi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Sementara itu, hingga Jumat 13 November 2020, sebanyak 5.444 orang terkonfirmasi positif virus Corona.
Data dari Satgaas Covid-19, penambahan tersebut diketahui dari hasil pemeriksaan terhadap 42.333 spesimen. Maka total terkini kasus terkonfirmasi di Indonesia menjadi 457.735 orang.
Sedangkan tingkat kesembuhan di Indonesia dalam 24 jam terakhir sebanyak 3.010 orang dan tak lagi terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Erick Thohir Ditunjuk Presiden Jokowi untuk Gantikan Sri Mulyani
Baca Juga: Jangan Main HP Sambil Rebahan, Ternyata Bahayanya Dapat Sebabkan Kebutaan
Dengan demikian total secara nasional, ada 385.094 orang yang sembuh dan terbebas dari Covid-19.
Sementara itu, kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia juga terus meningkat. Menurut catatan Satgas Covid-19, mereka yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir pada hari ini 104 orang. Total keseluruhan menjadi 15.037 kasus.
Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak pukul 12.00 WIB, Kamis, 12 November 2020 hingga Jumat 13 November pukul 12.00 WIB.
Nama Terawan sendiri memang kerap dicari publik. Sejak kasus Covid-19, Terawan jarang muncul ke permukaan.
Bahkan presenter Najwa Shihab, mewawancarai kursi kosong yang diidentikkan dengan Terawan. Hal itu karena berkali-kali Terawan tidak memenuhi undangan dari tim Najwa Shihab.
Baca Juga: Ditantang Duel Ustadz Waloni Hingga Mati, Begini Respon Keluarga Ali Mochtar Ngabalin
Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 2 Kembali Cair ke Bank BRI, BNI, Mandiri, BCA, dan Bank Swasta
"Tak ada yang lebih otoritatif selain menteri untuk membahasakan kebijakan-kebijakan itu kepada publik, termasuk soal penanganan pandemi," ujar Najwa dikutip oleh Jurnalgaya dari RRI.co.id, Selasa 6 Oktober 2020.
Terawan beberapa kali telah diundang dalam acara Mata Najwa, namun ia tak juga datang. Karena tak kunjung datang ke acara "Mata Najwa", Najwa pun mengadakan konsep talkshow monolog dengan kursi kosong disampingnya.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Jurnalgaya.Pikiran-Rakyat.com dengan judul Perombakan! Jokowi Tunjuk Erick Thohir Gantikan Sri Mulyani, Posisi Menkes Terawan Tidak Jelas.
Baca Juga: Gejala Virus Corona Setelah Demam dan Batuk Kering, WHO: Lelah
Najwa melontarkan beberapa pertanyaan kepada Terawan seakan-akan Terawan ada disampingnya.
Pertanyaan yang Najwa lontarkan seputar penanganan dan masalah-masalah pandemi Covid-19 di Indonesia yang sampai saat ini belum juga menghilang.
Berikut 10 pertanyaan yang dilontarkan Najwa kepada Menkes:
1. Mengapa menghilang Pak? Anda minim sekali muncul di depan publik memberi penjelasan selama pandemi. Rasanya menteri kesehatan yang paling low profile di seluruh dunia selama pandemi hanya Menteri Kesehatan Republik Indonesia, atau kehadiran Menteri Kesehatan di muka publik memang anda rasa tidak terlalu penting?
2. Sejak awal pandemi anda terkesan menganggap virus ini bukan ancaman besar apakah kini anda mengakui bahwa kita kecolongan dalam langkah penanganan di awal yang seharusnya bisa lebih tanggap?
3. Saya ingin klarifikasi informasi, apakah betul di awal pandemi dulu justru anda Menteri Kesehatan yang mengusulkan bahwa kita tidak perlu melakukan karantina wilayah?
Baca Juga: Anugerahkan Bintang Mahaputera pada 6 Hakim MK, Direktur LBH Jakarta: Presiden Jokowi Langgar Etika
Baca Juga: Habib Rizieq Mau Buat Reuni 212, Jimly Asshiddiqie: Ini Cari-cari Masalah, Reuni Tidak Ada Dasarnya
4. Pak Terawan sampai sekarang kondisi pandemi belum juga terkendali data dan angka jelas menunjukkan itu. Di saat negara lain bahkan sudah berangsur-angsur memperlonggar situasi, kenapa kita tertinggal?
5. Presiden Jokowi secara terbuka berulang kali menegur kinerja anda di depan publik. Berangkat dari penilaian atasan anda itu, saya akan beri kesempatan pada anda untuk menjelaskan soal teguran itu satu per satu Pak Menteri.
Kenapa test kita belum juga mencapai target? Kenapa resapan anggaran kementerian masih rendah? Kenapa berbagai peraturan dan birokrasi masih berbelit di Kementerian Kesehatan? dan kenapa perlindungan tenaga kesehatan kita belum maksimal?
6. Spesifik soal tenaga kesehatan, angka kematian Nakes kita sangat tinggi dan masih terus naik. Bukankah Menkes menjadi pelindung dan pembela utama Nakes? Kapan perbaikan bisa kita lihat?
Baca Juga: Nikita Mirzani Tak Setuju Jakarta PSBB Lagi, Begini Pesannya ke Pak Anis Baswedan
Baca Juga: Inilah Amalan Sholawat Penarik Rezeki dari Segala Penjuru
7. Masih saja ada disparitas antara data pusat dengan data daerah, padahal data saat pandemi sangat krusial untuk menentukan kebijakan. Mengapa sampai sekarang tidak juga beres?
8. Bagaimana dengan data bahwa gedung Kemenkes menjadi klaster perkantoran terbesar di Jakarta, kenapa tidak terbuka dan transparan lalu menutup kantor pak
9. Pak Terawan ada banyak Menteri Kesehatan yang mundur karena penanganan Covid-19. Misalnya Menteri Kesehatan New Zealand, Ceko, Polandia, Brazil, Chile, Pakistan, Israel public health direktornya mundur, Kanada publik health agensinya mundur. Pertanyaan saya pak, apakah penanganan kita lebih baik dari negara-negara yang Kemenkesnya mundur itu?
10. Yang jelas bukan hanya desakan ke Presiden, tapi publik diantaranya lewat petisi meminta kebesaran hati anda untuk mundur saja. Siap mundur pak? Atau bagaimana anda bisa meyakinkan publik bahwa masih layak menjalankan menduduki posisi yang berat ini?
Baca Juga: Setelah Buat Netizen Patah Hati Berjamaah, Nicholas Saputra Umumkan Dirinya Jadi Duta Belajar
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi, Waspada Adanya Banjir Lahar, BMKG: Kita Masuk ke Musim Penghujan
Begitupun saat Mahfud MD hadir di acara Mata Najwa. Najwa menitip salam ke Menkes Terawan lewat Mahfud MD.