Viral! Video Habib Al-Jufri: Meskipun Pakai Sorban, Jika Panas-panasi Pemerintah, Itu Kriminal

22 November 2020, 08:10 WIB
Tangkapan layar Habib Al-Jufri./ /Twitter @GunRomli pada Minggu, 22 November 2020./

MANTRA SUKABUMI - Mohamad Guntur Romli, ia dikenal publik sebagai Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Melalui caption video tersebut, Mohamad Guntur Romli atau lebih sering disapa Guntur Romli menuliskan review singkat terkait cuplikan ceramah Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al-Jufri atau akrab disapa Habib Ali Al-Jufri.

Video tersebut mendadak menjadi pembahasan netizen Indonesia, khususnya di platform media sosial Twitter.

Baca Juga: Inilah 7 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Meningkatkan Resiko Anda untuk Depresi

Guntur Romli menuliskan review singkat terkait cuplikan ceramah Habib Ali Al-Jufri yang diunggah pada akun twitter pribadinya pada Kamis, 19 November 2020.

"Habib Ali Al-Jufri @alhabibali: siapapun yang merusak meski pakai sorban (‘imamah), mengatasnamakan agama atau ngaku-ngaku Pembela Islam tetap kriminal/penjahat! Dia bisa disebut orang meleng dan jadi bahan tertawaan (mughaffal wa yudhhaku alayh) atau Pembohong Besar (Al-Kadzdzab),” cuit Guntur Romli dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @GunRomli pada Minggu, 22 November 2020.

Pada video berdurasi kurang lebih 2 menit tersebut, terlihat Habib Ali Al-Jufri sedang berceramah diatas sebuah mimbar.

Dalam ceramahnya ulama kelahiran Jeddah, Arab Saudi tersebut menggunakan bahasa Arab, namun ia didampingi oleh seorang penerjemah.

Di awal ceramah Habib Ali Al-Jufri menjelaskan bahwa barang siapa yang memanas-manasi institusi pemerintah maka disebut sebagai pelaku kriminal.

Lebih lanjut ulama asal Uni Emirat Arab (UEA) tersebut memberi penegasan bahwa sorban tidak dapat dipakai sebagai jaminan. 

“Yang memanas-manasi terhadap yayasan-yayasan negara, institusi-institusi pemerintah, itu adalah pelaku kriminal. Meskipun orang tadi pakai imamah (sorban),” jelas Habib Ali Al-Jufri.

Habib Ali Al-Jufri kembali menegaskan bahwa tidak peduli orang tersebut mengatasnamakan agama islam. Lebih lanjut, ia berspekulasi bahwa kemungkinan orang tersebut bodoh atau bisa jadi penipu.

Baca Juga: Inilah 7 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Meningkatkan Resiko Anda untuk Depresi

“Meskipun mengatasnamakan itu agama, meskipun dia mengatakan kepada kalian menolong/membela Islam, itu mungkin dia orang bodoh yang diketawain atau dia itu penipu, siapa pun manusianya,” lanjutnya.

Habib Ali Al-Jufri menegaskan bahwa orang yang mengganggu jalannya institusi negara maka dapat diartikan bahwa orang tersebut akan menghancurkan negaranya.

“Karena ketika ada orang yang memanas-manasi tentang mengusik institusi pemerintah, institusi negara, maka maknanya dia akan menghancurkan negara yang berdaulat itu,” jelas Habib Ali Al-Jufri.

Selanjutnya Habib Ali Al-Jufri menjelaskan bahwa yang dimaksud menghancurkan negara adalah menghancurkan 5 pondasi dalam agama antara lain agama itu sendiri, jiwa, akal, harga diri dan harta.

“Maksudnya menghancurkan negara berarti dia akan menghancurkan pondasi utama 5 yang ada di dalam agama, yang pertama agama, menjaga jiwa, kehidupan maksudnya dan kemudian akal, dan harga diri, dan harta" jelas Habib Ali Al-Jufri.

Baca Juga: Tanggapi Persoalan Habib Rizieq, Hamdan Zoelva: Masalah Covid-19 Telah Bergeser Pada Politik

Diakhir ceramahnya Habib Ali Al-Jufri meminta kepada para jamaah untuk memperhatikan negara-negara yang sudah terlebih dahulu jatuh akibat hal tersebut.

“Dan lihat, coba perhatikan negara-negara yang sudah jatuh, coba perhatikan dari 5 pondasi yang penting di dalam agama ini,” pungkasnya.

Diakhir video Guntur Romli, terlihat sosok Habib Rizieq yang sedang memberikan ceramah kepada jamaahnya.

Dalam ceramahnya Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut, menjelaskan bahwa ada pihak-pihak yang menginginkan agar dirinya bermusuhan dengan ISIS.

“Sekarang ini banyak jahat-jahat menginginkan supaya kita bermusuhan dengan ISIS, supaya kita menggebuki ISIS. Itu tidak akan dilakukan FPI, saudara,” tegas Habib Rizieq.

“Kalau pemerintah dzolim, tentara jahat, polisi jahat, main tangkap main tembak, rakyat hartanya dijarah, tanahnya dirampas, syariat Islam disingkarkan saudara, saya mau nanya kira-kira besok perlu ada ISIS gak,” lanjutnya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Twitter @GunRomli

Tags

Terkini

Terpopuler