Mengejutkan, Habib Rizieq: Kami Ingatkan Hati-hati Soal Papua, AS dan Australia Sedang Susun Rencana

- 4 Desember 2020, 20:40 WIB
Tangkapan layar Live Streaming Reuni 212, Habib Rizieq Shihab meminta maaf kepada masyarakat Indonesia
Tangkapan layar Live Streaming Reuni 212, Habib Rizieq Shihab meminta maaf kepada masyarakat Indonesia /tangkap layar FPI/

MANTRA SUKABUMI - Imam besar FPI Habib Rizieq Shihab memberikan peringatan pada umat islam, TNI dan Polri soal papua.

Habib Rizieq mengatakan harus hati-hati dengan papua, jangan sampai salah mengambil tindakan.

Karena papua itu sudah sejak lama ingin merdeka dengan didukung oleh Amerika Serikat dan Australia.

Baca Juga: Heboh, Cak Nun Tanggapi Azan Hayya Alal Jihad: Kalau Saya Jadi Mereka Saya Langsung Hayya Alal Qital

Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay

Hal itu disampaikan Habib Rizieq sebagaimana dilihat dari video di kanal Youtube C&N, yang diunggah pada 03 Desember 2020.

Dalam video itu Habib Rizieq mengatakan bahwa dirinya berpengalaman perang di Ambon dan Poso.

"Kami pengalaman perang di Ambon, perang di Poso, karena itu kami ingatkan kepada umat islam hati-hati soal papua", kata Habib Rizieq seperti dilihat mantrasukabumi.com dari kanal Youtube C&N pada Jumat, 4 Desember 2020.

Selanjutnya Habib Rizieq juga memberi peringatan pada TNI dan Polri agar hati-hati dalam menangabi Papua, karena Papua sudah lama menuntut kemerdekaan.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Sampaikan Kabar Buruk Ini, Usai Minta Maaf pada Masyarakat Indonesia

"Saya ingatkan kepada Tentara dan Polri, hati-hati soal papua, anda tidak becus menangani papua, papua sejak lama menuntut untuk merdeka", ujar Habib Rizieq.

Habib Rizieq juga menyebut bahawa Amerika Serikat dan Ausralia sedang mempersiapkan cara, bagaimana supaya Papua merdeka.

" Amerika Serikat dan Ausralia sedang menggodok bagaimana caranya memerdekakan Papua", kata Habib.

Imam Besar FPI juga menjelaskan bahwa kasua Papua sangat berbeda dengan Timor-timur.

Baca Juga: Mengejutkan Ditengah Jalani Isolasi Mandiri Covid-19, Wagub DKI Riza Patria Sampaikan Kabar Duka

Baca Juga: Hati-hati Para Wanita, Berikut Ini 15 Gejala Stroke yang Sering Diabaikan Kaum Hawa

"Papua beda dengan Timor-Timur, Timor-Timur masuk ke Indonesia melalui Aneksasi, Indonesia yang akam dihukum oleh Amerika Serikat, tapi Papua masuk ke Indonesia melalui referendum, pemilihan suara rakyat, rakyat mereka yang pilih untuk masuk Negara Kesatian Republik Indonesia, maka dari itu Papua tidak boleh dilepas", tegas Habib Rizieq.

Habib Rizieq juga dengan tegas mengatakan, jika tentara Amerika Serikat turun, tentara Ausralia turun, untuk bela Kristen memerdekakan Papua, saya akan undang Umat Islam dari Sabang sampai Merauke", tegas Habib.

"Gelorakan semangat jihadmu, kita sambut orang-orang kafir musuh islam, untuk kita bela Islam sampai titik darah terakhir", pungkas Habib Rizieq menambahkan.

Diketahui sebelumnya, beredar kabar bahwa Benny Wenda menyatakan dirinya sebagai Presiden sementara Papua Barat, serta mendeklarasikan kemerdekaan negeri Bintang Kejora tersebut dari Republik Indonesia.

Baca Juga: Awas Jangan Makan Jagung, Berbahaya! Salah Satunya Dapat Picu Diabetes dan Osteoporosis

Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon memberikan pernyataan lewat cuitannya yang diposting pada Rabu, 2 Desember 2020 melalui akun Twitter miliknya @fadlizon.

"Pak @jokowi, Pak
@mohmahfudmd, Panglima TNI, Kapolri, Benny Wenda jelas-jelas sudah nantang RI. Kok masih sibuk urus HRS?" tanya Fadli Zon, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @fadlizon pada Rabu, 2 Desember 2020.

Sebelumnya, Fadli Zon sempat menanyakan perihal Papua Barat kepada pihak TNI

Menurut Fadli Zon biasanya pada tanggal 1 Desember ada peringatan dari OPM. Tambahnya, Ia mengatakan bahwa mereka ingin merdeka.

Hal tersebut ditulis oleh Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra melalui cuitan akun Twitter @fadlizon pada Senin, 30 November 2020.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Sampaikan Kabar Buruk Ini, Usai Minta Maaf pada Masyarakat Indonesia

Baca Juga: Maaher At-Thuwailibi Akan Jalani Masa Penahanan Selama 20 Hari

“Biasanya pada 1 Desember ada peringatan OPM dan mereka yang menginginkan Papua merdeka,” tulis Fadli Zon, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twiter @fadlizon pada Rabu, 2 Desember 2020.

Anggota Politikus Partai Gerindra tersebut menyarankan kepada Panglima TNI untuk memantau langsung dan mengendalikan situasi di Papua.

Selanjutnya, Fadli Zon mengatakan bahwa kalau perlu Panglima TNI tersebut berkantor sementara di Papua.

Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra tersebut mengatakan kalau memang serius NKRI harga mati, Panglima TNI saya sarankan untuk membantu langsung di Papua.

”Saya sarankan Panglima TNI ke Papua dan memantau langsung n mengendalikan situasi di sana. Kalau perlu berkantor sementara di sana. Ini kalau serius ‘NKRI Harga Mati’,” cuit Fadli Zon.**

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x