Menurutnya lagi Surat Telegram (STR) No. 750 tersebut sebenarnya ditujukan bukan untuk melarang media meliput tindakan arogansi Polri.
Baca Juga: Apakah Benar Penghuni Surga Berbahasa Arab, Penghuni Neraka Berbahasa India? Berikut Ulasannya
Lihat postingan ini di Instagram
Surat itu ditujukan kepada para pejabat humas Polri agar menampilkan kegiatan polisi yang tegas tapi humanis.
Baca Juga: Gegara Pernikahan Atta dan Aurel Politikus Berdebat, Sang YouTuber Akhirnya Putuskan Bulan Madu
Sama sekali tidak dimaksudkan melarang media untuk merekam anggota Polri yang bersikap arogan.
Point pertama di surat tersebut justru malah menimbulkan salah tafsir di kalangan masyarakat dan awak media.
Menutu Kapolri hal itu diakbatkan anggota yang salah menulis sehingga menimbulkan penafsiran yang lain.