Budaya Literasi Rendah, UNESCO Nyatakan Indonesia Peringkat 75 dalam Minat Baca

- 23 April 2021, 21:35 WIB
Budaya Literasi Rendah, UNESCO Nyatakan Indonesia Peringkat 75 dalam Minat Baca
Budaya Literasi Rendah, UNESCO Nyatakan Indonesia Peringkat 75 dalam Minat Baca / Reuters/PHILIPPE WOJAZER

 

MANTRA SUKABUMI - Literasi membaca di Indonesia berada di level rendah yakni sekitar 37,32 persen.

Dari sekitar 1.000 orang hanya 1 orang yang suka membaca di Indonesia.

UNESCO menyatakan Indonesia berada di urutan kedua dari bawah perihal literasi di dunia, yang artinya negara dengan minat membaca yang sangat rendah.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: dr Eva Sindir Atta Halilintar: Katanya Paling Steril Ampe Hadir Paduka, Bisa Covid juga

"Indonesia berada diperingkat 75 dari 85 negara dalam soal minat baca." tulis BKPM sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun instagram resmi BKPM_id pada 23 April 2021.

Hasil tangkap layar akun Instagram @BKPM
Hasil tangkap layar akun Instagram @BKPM @BKPM

"Budaya literasi yang rendah pada akhirnya menimbulkan banyak hoax dan ujaran kebencian mendominasi kehidupan dan media sosial." tulis BKPM menambahkan.

Mari tingkatkan literasi bangsa dengan banyak membaca buku sebagai jendela dunia. Sehingga kita dapat lebih pandai dan bijak dalam memilih informasi yang benar.

Sementara Presiden Jokowi menyampaikan dalam akun instagram pribadinya bahwa buku adalah jendela dunia.

Baca Juga: Miris, Tokoh Adat Baduy Menangis dan Memohon Pemerintah Hentikan Penambangan Emas Liar di Hutan Sakral

"Buku adalah jendela dunia. Melalui buku kita menjelajah ke berbagai sisi dunia, dari kedalaman laut, rimbun belantara, sampai ke luar angkasa." tulis Jokowi dalam akun instagramnya.

"Melalui buku pula kita mengenal gagasan, ilmu, hikayat, dan riwayat yang dituliskan sepanjang sejarah umat manusia." tulis Jokowi menambahkan.

Sementara Komunitas dunia sepakat bahwa buku adalah hal penting bagi peradaban manusia.

Maka UNESCO menetapkan adanya peringatan Hari Buku Sedunia atau World Book Day setiap 23 April.

Baca Juga: Habib Rizieq Bentak dan Sebut Jaksa Tak Punya Adab, Refly Harun: HRS Diperlakukan Sangat Tidak Manusiawi

Tanggal 23 April dipilih bukan tanpa alasan adalah merupakan tanggal meninggalnya sejumlah tokoh sastra terkemuka, termasuk Miguel de Cervantes, William Shakespeare, Inca Garcilaso de la Vega, William Wordsworth, dan David Halberstam.

Penetapan tanggal tersebut sebelumnya didasari oleh berbagai pertimbangan. Seorang penulis kelahiran Valencia, Vicente Clavel menyarankan bahwa pemilihan tanggal untuk Hari Buku Sedunia seharusnya didedikasikan untuk menghormati penulis Spanyol Miguel de Cervantes.

Sehingga ada dua pilihan tanggal, yaitu 7 Oktober sebagai hari lahirnya atau 23 April sebagai hari kematiannya.

Baca Juga: Doa dan Keutamaan Puasa Hari Ke 16 Ramadhan 1442 H, Allah SWT akan Beri Pakaian di Hari Kebangkitan

Pada akhirnya, tanggal 23 April dipilih sebagai Hari Buku Nasional, mengingat tanggal tersebut juga bertepatan dengan tanggal kematian tokoh sastra lainnya.***

 

Editor: Fauzan Evan

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah