Kapal Selam Dilengkapi Sistem Daur Ulang Oksigen, KASAL: KRI Nanggala 402 Belum Tentu Tenggelam

- 25 April 2021, 03:10 WIB
Kapal Selam Dilengkapi Sistem Daur Ulang Oksigen, KASAL: KRI Nanggala 402 Belum Tentu Tenggelam
Kapal Selam Dilengkapi Sistem Daur Ulang Oksigen, KASAL: KRI Nanggala 402 Belum Tentu Tenggelam /Zabur Karuru/ANTARA FOTO

Skenario Penyelamatan Kapal Selam KRI Nanggala 402

TNI serta sejumlah pihak yang turut membantu pencarian harus berpacu dengan waktu untuk menemukan kapal selam yang hilang itu. Mereka harus mengejar daya tahan awak kapal dengan dengan oksigen yang terbatas.

TNI Angkatan Laut meyakini bahwa kapal selam itu tenggelam di kedalaman sekitar 700 meter. Sementara Sejumlah pakar atau pengamat militer dari luar negeri menyebutkan, KRI Nanggala 402 berada pada kedalaman yang sulit dijangkau – dengan kata lain berada di kedalaman lebih dari 700 meter.

Baca Juga: Peringati Hari Bumi, Malam ini Kawasan Monas Gelap Gulita, Pengunjung hanya Sampai Kantin

Sekretaris Submarine Institute of Australia Frank Owen mengatakan, kapal selam tersebut tenggelam sangat dalam. Seperti yang dilansir dari kompas.com, Owen menuturkan, jika kapal selam KRI Nanggala 402 itu ditemukan maka kapal selam penyelamat akan membuat sambungan tahan air ke kapal selam sehingga palka dapat dibuka tanpa menimbulkan kebocoran.

Owen juga mengatakan, kapal selam itu bisa diselamatkan dari kedalaman 500 meter tanpa kerusakan apa pun. Namun, jika berada pada kedalaman 700 meter, dia tidak bisa memperkirakan apa yang akan terjadi.

Pengerahan Pertolongan untuk Mencari KRI Nanggala 402

Menindaklanjuti perintah presiden, TNI AU mengerahkan pesawat Hercules membawa perlengkapan evakuasi yang beratnya sekitar 6 ton. Polri menyiapkan empat kapal dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membantu pencarian dengan mengerahkan tenaga ahli dan perlengkapan gabungan BPPT, Basarnas, dan P3GL (Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) dengan menggunakan kapal Basarnas.

Baca Juga: Jokowi Desak Panglima Junta Militer Myanmar untuk Melakukan Beberapa Komitmen Ini

Sementara sejumlah negara juga ikut ambil bagian dalam pencarian kapal selam tersebut. Menurut Laksamana Yudo ada 10 negara yang bergabung dalam misi pencarian. Di antaranya adalah Singapura, Malaysia, India, Australia, Korea Selatan, Turki, Rusia, Amerika Serikat, Perancis, dan Jerman.

Halaman:

Editor: Fauzan Evan

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x