Sebut Sri Mulyani Tak Punya Etika Bandingkan Data Pengangguran, Natalius Pigai: Kita tidak Bodoh

- 3 Juni 2021, 22:07 WIB
Natalius Pigai
Natalius Pigai /@NataliusPigai2

MANTRA SUKABUMI - Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai mengkritik pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Pasalnya, Sri Mulyani sebelumnya mengklaim bahwa tingkat pengangguran di Indonesia mengalami penurunan.

Penurunan tingkat pengangguran tersebut menurut Sri Mulyani didorong oleh naiknya jumlah lapangan pekerjaan yang baru.

Baca Juga: Batal Haji, Pengamat Internasional Sebut Indonesia Seperti Tak Punya Dubes, Bahkan Seperti Tak Punya Presiden

Sri Mulyani juga membandingkan data pengangguran kepada DPR RI, pada Agustus 2020 data pengangguran di Indonesia sempat naik mencapai 7,07 persen.

Namun menurut Sri Mulyani data pengangguran sudah menurun kembali ke level 6,26 persen pada Februari 2021.

Hal tersebut yang membuat Natalius Pigai menilai bahwa Menkeu Sri Mulyani tidak mempunyai etika.

"Bu Menkeu tidak punya etika karena membandingkan data pengangguran Februari 2021 (8,75 juta orang) ke Agustus 2020 (9,77 orang)," kata Natalius Pigai.

Ungkapan tokoh Papua tersebut melalui media sosialnya sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @NataliusPigai2 pada Kamis, 3 Juni 2021.

Hasil tangkap layar akun Twitter natalius Pigai
Hasil tangkap layar akun Twitter natalius Pigai @nataliusPigai2

Natalius Pigai menilai bahwa tidak etis karena membandingkan data pengangguran bulan Februari 2021 dengan Agustus 2020, sehingga dia menyarankan untuk menggunakan data dari tahun ke tahun.

Aktivis Komnas HAM tersebut mengungkapkan, berdasarkan data BPS jumlah pengangguran pada Februari 2021 justru naik sebesar 1,82 juta dibandingkan bulan Februari 2020 yang berjumlah 6,93 juta.

Baca Juga: Tanggapi Batalnya Jemaah Berangkat Haji, Syahrial Nasution: Batal atau Ditolak

"Pakai data year on year saja saja dong, data BPS, Februari 2021 pengangguran 8,75 juta orang, naik sebesar 1,82 juta dibandingkan Februari 2020 yang 6,93 juta," kata Natalius Pigai.

Natalius Pigai mengatakan bahwa rakyat tidak bodoh karena data yang dirujuk oleh Menteri Keuangan tersebut sudah lewat satu kuartal sebelum kabar terbaru penutupan perusahaan di mana-mana akibat pandemi.

"Apalagi, data yang dirujuk Menteri Keuangan itu sudah lewat satu kuartal, sebelum kabar terbaru penutupan sejumlah perusahaan diumumkan di mana-mana. Kita bukan bodoh bu," pungkas Natalius Pigai.***

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x