Network
MANTRA SUKABUMI - Mantan Dosen UIN Syarif Hidayatullah, A Edy Effendi menanggapi soal statement Cak Nun dan Rocky Gerung.
Edy Efendi mempertanyakan mengapa statement Cak Nun dan Rocky Gerung terhindar dari UU ITE.
Padahal menurut Edy Efendi kritik Cak Nun dan Rocky Gerung sangat keras.
Baca Juga: Pendukung Papua Barat di Australia Berdemo, Desak Perusahaan Senjata Tak Jual Produknya ke Indonesia
"Kenapa statemen-statemen Cak Nun dan Rocky Gerung terhindar dari UU ITE? Padahal kritiknya sangat keras," cuit Efendi seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @mihrabku pada Sabtu, 5 Juni 2021.
Pasalnya, kata Efendi logika bahasa yang dipakai Cak Nun dan Rocky Gerung kuat dengan argumentasi yang kukuh.
"Karena bangunan logika bahasa mereka kuat. Statemen yang sangat retoris pun, memiliki sandaran argumentasi yang kukuh," ujarnya.
Dengan begitu, statemen-statemen Cak Nun dan Rocky Gerung sulit ditelisik deliknya.
"Susah ditelisik deliknya, "delictum" (bahasa Latin)," katanya.
Baca Juga: Diduga Korupsi Masker, Kepala Dinas Kesehatan Banten dr Ati Pramudji Hastuti Lari dari Wartawan
"Disuspend @TwitterID, tak apa-apa. Kita tahu, twitter Indonesia bagian dari rezim," ucapnya.
Effendi mengatakan jika pun karena cuitan akun di suspend oleh pihak twitter itu tidak apa-apa, yang penting jangan sampai melanggar UU ITE.
"Yang harus kita hindari, cuitan kita jangan sampai melanggar UU ITE," ungkapnya.
Sebab, kata Efendi jika sampai harus berurusan dengan Polisi itu melelahkan.
"Berurusan dengan polisi, melelahkan. Kalau mentalnya kuat, tak apa. Tapi kalau lembek, jangan deh. Bisa mati berdiri," tandasnya.***
