Fenomena Batal Haji Tak Hanya Terjadi di Indonesia, Tokoh NU: Terjadi juga di Masa Khilafah

- 5 Juni 2021, 22:01 WIB
Tokoh NU, Gus Nadir alis Nadirsyah Hosen Gus Nadir memberikan tanggapannya soal jamaah haji di Indonesia yang batal berangkat di tahun 2021 ini.
Tokoh NU, Gus Nadir alis Nadirsyah Hosen Gus Nadir memberikan tanggapannya soal jamaah haji di Indonesia yang batal berangkat di tahun 2021 ini. /Instagram/@nadirsyahhosen_official/


MANTRA SUKABUMI - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen atau yang akrab disapa Gus Nadir memberikan tanggapannya soal jamaah haji di Indonesia yang batal berangkat di tahun 2021 ini.

Tokoh NU tersebut memaklumi dibatalkannya keberangkatan jamaah di Indonesia untuk melakukan ibadah haji di tahun 2021 ini mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Fenomena batal haji tersebut menurut Gus Nadir tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi di masa khilafah dulu, karena syarat aman yang tidak terpenuhi.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Baca Juga: Pendukung Papua Barat di Australia Berdemo, Desak Perusahaan Senjata Tak Jual Produknya ke Indonesia

"Jamaah gagal berangkat haji karena faktor keamanan dan kenyamanan itu bukan hanya terjadi di masa NKRI, tapi juga terjadi di masa khilafah dulu," kata Gus Nadir sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @na_dirs pada Sabtu, 5 Juni 2021.

Di masa Khalifah al-Qadir Billah (Abbasiyah) jamaah haji pada tahun 384 Hijriah dihadang oleh Arab badui melintasi wilayah. Muslim dari Irak dan Syam gagal menunaikan ibadah haji. Hanya penduduk Mesir yang berhasil melewati rintangan itu (GNH, Islam Yes, Khilafah No, jilid 2)

— Khazanah GNH (@na_dirs) June 4, 2021 ">

"Karena syarat aman tidak terpenuhi, gugur kewajiban melaksanakannya pada masa tersebut. Bismillah, jadi Muslim yang cerdas dan bijak," kata Tokoh NU tersebut menambahkan.

Gus Nadir mengatakan, selama empat tahun masa Khalifah ar-Radhi, umat muslim tidak bisa berangkat berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.

Hal tersebut karena Mekkah tidak lagi dikuasai sepenuhnya oleh Khalifah Abbasiyah di Baghdad, dan Hajar Aswad pun belum kembali ke tempat semula karena dicuri oleh pemberontak.

"Selama 4 tahun di masa Khalifah ar-Radhi umat tidak bisa berangkat haji. Makkah tidak lagi dikuasai sepenuhnya oleh Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Hajar Aswad pun masih belum kembali ke tempatnya semula di Ka'bah kerana juga dicuri pemberontak," katanya.

Tak hanya itu, Gus Nadir juga menceritakan pertumpahan darah di masa Khilafah al-Mustanjid (Abbasiyah) karena ada konflik antara Amir Mekkah dengan Amirul Haj.

Konflik tersebut mengakibatkan jamaah haji tidak bisa memasuki wilayah Mina dan Mekkah sehingga tak bisa menunaikan ibadah haji mereka.

Baca Juga: Disaat Jemaah Indonesia Batal Berangkat, Malaysia Justru Menerima Tambahan 10.000 Kuota Haji, Cek Faktanya

"Di masa Khalifah al-Mustanjid (Abbasiyah) ada konflik antara Amir Mekkah dengan Amirul Haj sehingga terjadi pertumpahan darah. Akibatnya jamaah haji tidak bisa memasuki Mina dan Mekkah sehingga tidak bisa menyelesaikan ibadah haji mereka," ujar Gus Nadir.

Gus Nadir juga menjelaskan, pada masa Khalifah al-Qadir Billah (Abbasiyah) jamaah haji pada tahun 384 Hijriah dihadang oleh Arab Badui sehingga umat muslim dari Irak dan Syam gagal menunaikan ibadah haji, dan hanya penduduk Mesir yang berhasil melewatinya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah Indonesia melalui Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas resmi mengumumkan batalnya keberangkatan jamaah haji di Indonesia untuk menunaikan ibadah haji di tahun 2021.***

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x