Jokowi: Fokus Pencegahan Covid-19 dan Batasi Pergerakan Orang ke Daerah

- 31 Maret 2020, 07:00 WIB
JOKOWI.*
JOKOWI.* /Twitter @jokowi/

Mantrasukabumi.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan empat arahan guna mengantisipasi terjadinya arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

Arahan ini terkait antisipasi mudik tahun ini yang berbarengan dengan tragedi pandemi virus corona baru (COVID-19).

Perlu kebijakan tegas pembatasan kerumunan orang, termasuk dalam momen mudik lebaran

Kekhawatiran ini muncul mengingat tradisi mudik lebaran melibatkan mobilitas orang banyak sehingga dikhawatirkan akan adanya penyebaran COVID-19 yang semakin meluas.

Dalam rapat terbatas (Ratas) terkait antisipasi mudik lebaran yang dilaksanakan melalui konferensi video internal pada Senin, 30 Maret 2020, Presiden Jokowi menyampaikan empat arahan tersebut.

Yang pertama, Presiden Jokowi meminta agar pemerintah fokus dalam pencegahan COVID-19 agar tidak semakin meluas.

Baca Juga: Ketua IDI Bantul : Rumah Sakit Rujukan tidak Boleh Tolak Pasien Kritis Diduga COVID-19

"Yang pertama, fokus kita saat ini adalah mencegah meluasnya COVID-19," ujar Presiden Jokowi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari unggahan Instagram @sekretariat.kabinet pada Senin, 30 Maret 2020.

Pencegahan tersebut dilakukan dengan cara mengurangi dan membatasi pergerakan orang-orang dari satu derah ke daerah yang lain.

"Dengan mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat yang lain," tegasnya.

Yang kedua, Presiden Jokowi mengimbau para pemimpin daerah agar melakukan langkah-langkah yang lebih tegas untuk mencegah terjadinya pergerakan orang ke daerah.

"Demi keselamatan bersama saya juga minta dilakukan langkah-langkah yang lebih tegas untuk mencegah terjadinya pergerakan orang ke daerah," tegasnya.

Menurutnya, imbauan tidak mudik dari gubernur dan para tokoh untuk para perantau di Jabodetabek merupakan langkah yang tepat.

Baca Juga: Ajudan Dinyatakan Positif COVID-19, PM Israel Benjamin Netanyahu Dikarantina

"Saya melihat juga ada imbauan-imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur pada perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik. Dan ini saya minta untuk diteruskan dan digencarkan lagi," ujarnya.

Kendati demikian, imbauan-imbauan tersebut dinilai belum cukup sehingga perlu langkah-langkah tegas selanjutnya.

"Tetapi menurut saya juga imbauan-imbauan seperti ini juga belum cukup. Perlu langkah-langkah yang lebih tegas untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini," ucapnya.

Yang ketiga, Presiden Jokowi menegaskan bahwa dipercepatnya arus mudik bukan karena budaya, melainkan karena terpaksa.

Mengingat banyak pekerja informal di Jabodetabek yang terpaksa harus pulang kampung lantaran penghasilannya menurun sangat drastis atau bahkan hilang.

Tidak ada pendapatan sama sekali akibat diterapkannya kebijakan tanggap darurat yaitu kerja di rumah, sekolah dari rumah, dan ibadah di rumah," tegasnya.

Baca Juga: Hasil Rapid Test, Ridwan Kamil: Sukabumi Kota Pertama di Jawa Barat yang Lakukan Karantina Wilayah

Maka dari itu, dirinya meminta agar program social safety net dan jaring pengaman sosial tetap memberikan perlindungan sosial untuk para pekerja harian.

"Karena itu saya minta percepatan program social safety net, jaring pengaman sosial yang memberikan perlindungan sosial di sektor informal dan para pekerja harian maupun program insentif ekonomi bagi usaha mikro, usaha kecil betul-betul segera dilaksanakan di lapangan," ungkap Presiden Jokowi.

Dengan harapan, para pekerja informal, buruh harian dan asongan tetap memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari di tengah pandemi COVID-19.

"Sehingga para pekerja informal, buruh harian, asongan, semuanya bisa memenuhi kebutuhan dasarnya sehari-hari.

Yang keempat, dikarenakan ada beberapa warga yang sudah terlanjur mudik, Presiden Jokowi meminta para gubernur, bupati, dan wali kota untuk meningkatkan pengawasan di wilayah masing-masing.

Baca Juga: Gegara Corona, Emak-Emak Demo Kantor Desa Citarik Minta Bank Emok Hentikan Penagihan Sementara

Presiden Jokowi juga mengklaim bahwa dirinya sudah mendapatkan laporan dari beberapa pemimpin daerah tentang penerapan protokol kesehatan di wilayah mereka masing-masing.

"Saya sudah menerima laporan dari Gubernur Jawa Tengah, Gubernur DIY, bahwa di provinsinya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, baik di desa maupun di kelurahan bagi para pemudik. Ini juga saya kira inisiatif yang bagus," tuturnya.

Presiden Jokowi juga meminta para pemimpin di setiap daerah agar menetapkan protokol kesehatan yang baik dan tidak berlebihan.

 Baca Juga: Ridwan Kamil: Tinjau Ulang Status Domisili KTP Pasien Covid-19

Saya juga perlu ingatkan agar dilakukan secara terukur, jangan sampai menimbulkan juga langkah-langkah penyaringan atau screening yang berlebihan bagi pemudik yang terlanjur pulang kampung," ujarnya.

Dengan penerapan protokol yang baik, diharapkan nantinya para pemudik bisa memberi keselamatan untuk warga yang ada di desa.

"Terapkan protokol kesehatan yang baik, sehingga memastikan bahwa kesehatan para pemudik itu betul-betul memberikan keselamatan bagi warga yang ada di desa," jelasnya.**

Sumber Artikel dari https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-01358450/ratas-antisipasi-mudik-lebaran-jokowi-lakukan-langkah-tegas-untuk-cegah-pergerakan-orang-ke-daerah?

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x