Mengejutkan Temuan Beras Plastik di Purwakarta, Dedi Mulyadi: Ini Ancaman Kesehatan Masyarakat

- 16 Oktober 2020, 09:53 WIB
Temuan beras plastik bulog.
Temuan beras plastik bulog. /Istimewa

 

MANTRA SUKABUMI - Belum lama ini, Badan Urusan Logistik (Bulog) mendapat penemuan beras plastik di Purwakarta dan berencana akan melaporkan temuan tersebut kepada Kejaksaan Negeri Purwakarta.

Rencana tersebut didukung penuh oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi, ia menegaskan bahwa pengusutan kasus temuan ini sangat penting.

Hal itu dipandang perlu untuk pemulihan nama baik Bulog yang selama ini sudah baik di mata masyarakat.

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

"Saya senang kasus ini ditangani Kejaksaan, agar terbukti siapa oknum yang bermain-main mensuplai beras pada masyarakat yang di dalamnya ada biji plastic. Ini kan memberi ancaman pada kesehatan masyarakat yang sangat serius," kata Dedi seperti dikutip mantrasukabumi.com dari RRI pada Jumat, 16 Oktober 2020.

Politikus Partai Gokar ini mengungkapkan, sejak dulu dirinya suka memeriksa kualitas beras Bulog dari waktu kewaktu. Sampai suatu ketika ia menemukan satu karung beras berbiji plastik, Dedi sangat menyesal, karena selama ini ia meyakini kualitas beras Bulog sangat baik.

"Mudah-mudahan segara diumumkan oleh Kejaksaan siapa oknum yang bermain," harapnya.

Legislator dapil Jawa Barat VII ini meminta kepada Bulog agar kasus ini tidak menambah beban yang dipikul Bulog.

Baca Juga: Diprotes atas Pelanggaran HAM, Menhan RI Prabowo Subianto Lakukan Kunjungan ke AS

Baca Juga: Siap-siap, BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Segera Cair, Berikut Jadwal Penyalurannya

"Apalagi Bulog masih harus menanggung beban setoran Bank yang setiap bulan relatif masih tinggi. Tapi pada waktu tertentu juga harus bisa menyediakan beras untuk darurat. Seperti kemarin, didorong harus mengeluarkan beras saat pandemi Covid-19," jelasnya.

Ia berharap, program pemerintah terintegrasi dengan bantuan pangan non tunai dari Bulog. Dengan begitu, Bulog akan mengisi stok bantuan pangan ke setiap daerah.

"Jangan hanya ketika susah dia diperlukan, ketika mudah dia ditinggalkan. Menurut saya susah dan mudah harus menjadi mitra utama," tandasnya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah