Sebelumnya, video viral beberapa orang berpakaian loreng mencopot paksa baliho bergambar Habib Rizieq Shihab.
Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad mengatakan, TNI tidak pernah memberi perintah untuk melakukan pencopotan. Kalaupun ada kegiatan pencopotan terhadap baliho TNI bersifat hanya membantu mengamankan Satpol PP dan Polisi.
Namun belakangan, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurcahman menegaskan jika dirinyalah yang memberi perintah.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya. Karena berapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu," kata Mayjen Dudung, Jumat 20 November 2020.
Baca Juga: Khawatir Dampak Negatif Terhadap Anak Didik, Mendikbud: Mulai Januari 2021 Sekolah Dibuka Lagi
Baca Juga: Rizal Ramli Sebut Jokowi Mau dibawa Kemana Republik Indonesia
Dudung juga berpandangan, bahwa saat ini pembubaran organisasi kemasyarakatan (ormas) Front Pembela Islam (FPI) yang dipimpin Rizieq Shihab bisa saja dilakukan karena ia menilai FPI saat ini sudah merasa paling benar.
Ia mencontohkan kasus pemasangan baliho yang tidak mematuhi aturan Pemprov DKI Jakarta.
Padahal pemasang baliho itu bukan seluruhnya anggota FPI ataupun pihak Habib Rizieq sendiri melainkan warga simpatisan Habib Rizieq. Hal itu pun terbukti dari protes warga saat pencopotan baliho. Aparat TNI beberapa kali bersitegang dengan warga.**
(Dicky Aditya/Galamedia PRMN).