Baca Juga: Kritisi Ulama, Habib Jindan bin Novel Sebut jangan Ajari Umat untuk Mencaci Maki Sesama
Baca Juga: Peristiwa Copot Baliho Habib Rizieq oleh TNI, Fahri Hamzah: Tugas TNI Harus Beda dengan Polri
"Kalau TNI turun tangan, berarti negara dan seluruh pendukungnya kalah. Sudah tak mampu. Propagandis sampai struktur lumpuh dan diambil alih TNI," kata Andi melalui akun Twitternya, Jumat 20 November 2020.
"Ini new normal. TNI masuk ke wilayah politik diundang Presiden dan pendukungnya," tekan Andi menambahkan.
Selain Andi Arief, langkah Pangdam Jaya tersebut pun mendapat sindirian dari Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustadz Fahmi Salim.
"PRESIDEN ngurusi FPI. Menteri ngurusi FPI. MPR DPR ngurusi FPI. POLISI ngurusi FPI.TENTARA ngurusi FPI. KAPAN KALIAN NGURUSI KESEJAHTERAAN RAKYAT? APA HANYA SESAAT SEBELUM PEMILU SAJA? Pliss rakyat sudah capek, butuh kerja, butuh makan, butuh jaminan masa depan," ujarnya dalam akun twitternya, @Fahmisalim2.
Baca Juga: Ruhut Sitompul Komentari Aksi Pangdam Jaya yang Turunkan Baliho Habib Rizieq dan Akan Bubarkan FPI
Baca Juga: Ferdinand Sebut Fadli Zon Mundur Saja dari DPR dan Gabung dengan FPI, Ternyata Ini Alasannya
PRESIDEN ngurusi FPI
Menteri ngurusi FPI
MPR DPR ngurusi FPI
POLISI ngurusi FPI
TENTARA ngurusi FPI
KAPAN KALIAN NGURUSI KESEJAHTERAAN RAKYAT? APA HANYA SESAAT SEBELUM PEMILU SAJA?
Pliss rakyat sudah capek, butuh kerja, butuh makan, butuh jaminan masa depan pic.twitter.com/xjCHaPIxRO— Ustadz Fahmi Salim (UFS) (@Fahmisalim2) November 20, 2020
Baca Juga: Presiden Jokowi Wajibkan Kementerian dan Lembaga Pemerintah untuk Belanja Minimal 40 Persen di UMKM
Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Galamedia.Pikiran-Rakyat.com dengan judul MUI: Presiden, Menteri, DPR, Polisi sampai TNI Ngurusi FPI, Kapan Ngurus Kesejahteraan Rakyat?