Namun dia menambahkan bahwa fakta hanya sebagian kecil dari masjid di Prancis yang diduga menjajakan teori-teori radikal, "kami berusaha mencegah dari penyebaran ajaran radikalisasi ".
Baca Juga: Merasa Difitnah, Ali Ngabalin Melaporkan ke Polda Metro Jaya, Ini Penjelasannya
“Hampir semua Muslim di Prancis menghormati hukum Republik dan dirugikan oleh (radikalisasi) itu,” katanya.
Penyidik akan menggali pembiayaan masjid dan latar belakang para imam yang dianggap mencurigakan dan mencari bukti, antara lain, sekolah Alquran untuk anak-anak.
Pembunuhan gurunya, Samuel Paty, yang telah mempertunjukkan kartun-kartun Muhammad pada murid-muridnya di kelas tentang kebebasan berbicara, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh Prancis, di mana hal itu dipandang sebagai serangan terhadap republik itu sendiri.
Setelah kejadian pembunuhan itu, pihak berwenang Prancis menggerebek lusinan kelompok olahraga Islam, badan amal, dan asosiasi yang diduga mempromosikan ekstremisme.
Mereka juga memerintahkan penutupan sementara sebuah masjid di dekat Paris yang membagikan video propokatif yang menghasut kebencian terhadap Paty.
Baca Juga: WHO Keluarkan Pedoman Terbaru Penggunaan Masker, Begini Anjurannya
Presiden Emmanuel Macron telah memperingatkan tentang meningkatnya ancaman 'separatisme Islam' dan tantangannya terhadap persatuan republik Prancis yang sekuler.
Nilai-nilai inti Prancis seperti kebebasan berkeyakinan, kesetaraan gender dan hak penistaan terancam di wilayah-wilayah lokal, katanya.