Fakta-fakta Dibalik Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo Sebelum Ditemukan Tewas Akibat Dibunuh

13 Juli 2020, 08:30 WIB
TKP pembunuhan salah satu editor Metro TV, YP.* /ANTARA/Laily Rahmawaty/ANTARA

MANTRA SUKABUMI - Kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo masih terus di dalami oleh pihak kepolisian.

Yodi Prabowo ditemukan tewas pada Jumat, 10 Juli 2020 di tepi jalan Tol Joor dengan terdapat luka tusuk disekujur tubuh korban.

Dugaan sementara hasil penyelidikan yang dilakukan polisi bahwa Yodi Prabowo meninggal akibat dibunuh.

Baca Juga: Penggunaan Face Shield Tanpa Masker, Ternyata tidak Menjamin Perlindungan terhadap Cemaran Covid-19

Baca Juga: Ciri-Ciri Istri Idaman, Dambaan Keluarga Calon Ahli Surga

Hingga Minggu, 12 Juli 2020 kemarin, sejak dari ditemukannya jasad korban polisi telah mengungkap beberapa fakta baru atas tewasnya Yodi Prabowo.

Berikut sejumlah fakta tewasnya editor Metro TV, Yodi Prabowo yang dikutip dari RRI oleh Mantrasukabumi.com pada Senin, 13 Juli 2020.

Sebelum tewas, korban sempat dianiyaya

Berdasarkan hasil autopsi jenazah Yodi, polisi menemukan adanya adanya bekas penganiayaan ditubuh korban, di mana ditengkuk sebelah kiri terdapat luka lebam diduga akibat benda tumpul.

"Di mana lebam itu diduga benda tumpul. Itu yang kami belum mendapatkan barang bukti. Jadi nanti kami akan lakukan pencarian kembali," jelas Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Editor Metro TV, Polisi Sebut Sempat Mampir di Warung Dekat Lokasi Penemuan Jasad

Baca Juga: Seorang Ayah Cabuli Anak Tirinya yang Berusia 12 Tahun di Kebun, Diancam dengan Batu Agar Tak Kabur

Terdapat luka tusuk di sekujur tubuh korban

Selain luka lebam, hasil autopsi jasad korban polisi juga menemukan luka tusuk di bagian dada dan leher korban. Diduga pelaku melakukan aksinya tersebut menggunakan pisau yang ditemukan ditempat kejadian.

"Yang kita temukan ada luka-luka terbuka pada leher dan dada korban akibat senjata tajam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.

Ditempat lain, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Irwan menyebutkan bahwa penyebab kematian Yodi Pradobowo dipastikan akibat luka tusuk di dadanya tersebut.

"Betul sekali, diduga hasil autopsi, ini bocoran awal dari teman-teman forensik, diduga meninggalnya karena tertusuk benda tajam di jantungnya," kata Irwan.

Baca Juga: Innalillahi, Nurhasanah Pengisi Suara Tokoh Animasi Doraemon Telah Meninggal Dunia

Baca Juga: Donald Trump Pakai Masker untuk Pertama Kali Selama Pandemi, Saat Kunjungi Rumah Sakit Militer di AS

Sejumlah saksi diperiksa

Untuk kelancara proses penyelidikan kasus ini, sejumlah saksi pun dipanggil pihak kepolisian, setidaknya ada 12 saksi yang dimintai keterangan.

"Saat ini saksi sudah 12 orang diperiksa, yang kita periksa orang orang terdekatnya, seperti teman dan keluarganya. Kemungkinan akan bertambah lagi mungkin," kata Yusri Yunus.

Jasad korban dimakamkan di TPU Sandratex, Ciputat

Setelah dilakukan proses autopsi, jenazah korban kemudian dipulangkan ke rumah keluarga yang selanjutnya untuk dimakamkan. Yodi dimakamkan di TPU Sandratex, Ciputat Timur, Tanggerang Selatan pada Sabtu, 11 Juli 2020.

Proses pemakamam almarhum Yodi pun dihadiri sejumlah kleurag dan kerabat dekat, selain itu terlihat juga hadir beberapa rekan kerja dari Metro TV ikut mengantar jenazah Yodi dimakamkan.

Baca Juga: Anda Belum Menikah, 4 Wanita dengan Zodiak Ini Cocok Jadi Pasangan Anda

Baca Juga: Istri Presiden Brazil dan Kedua Putrinya Dinyatakan Negatif Virus Corona, Sebelumnya Suami Positif

Pengakuan sang kekasih Yodi sebelum ditemukan tewas ada perubahan sikap

Beberapa hari sebelum Yodi ditemukan tewas di pinggir jalan Tol Joor, kekasih korban, Suci Fitri Rohimah mengungkap adanya perubahan sikap dalam diri Yodi.

"Kayak orang pengin cerita tapi tuh ditahan," kata Suci soal gelagat aneh yang ditunjukkan Yodi, Minggu kemarin.

Menurut Suci, perubahan yang ia rasakan tersebut usai Yodi mengambil curi kerja dari kantornya.

Sebelumnya, Yodi sempat mengajaknya bertemu untuk berbicara secara serius pada Senin, 6 Juli 2020, namun Suci tak dapat memenuhi ajakannya karena kerja.

"Cuma aku enggak bisa karena posisinya kerjanya kan lagi 'deadline'," kata perempuan mengaku sudah tujuh tahun menjalin asmara dengan Yodi.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Petugas Medis di Jawa Timur Sebarkan Virus Corona

Baca Juga: Ayu Ting Ting Sebulan Penghasilannya Capai Rp1 Miliar, Atta Halilintar: Benar-benar Kaya

Kemudian, Suci mengajak Yodi bertemu di rumah, namun ditolak dengan alasan khawatir masalah yang tengah dihadapi diketahui keluarga Suci.

"Ya sudah, dia bilang antara Senin sampe Rabu. Habis itu ya sudah tidak ada kabar lagi," ucap Suci.

Ada orang ketiga dalam hubungan Yodi dan sang pacar

Suci juga menceritakan dalam hubungannya dengan Yodi ada orang ketiga, yaitu wanita yang menyukai kekasihnya itu rekan kerja Yodi.

"Sempat emang ada kayak ada orang ketiga cewek yang suka sama dia, satu kantor," kata Suci.

wanita tersebut mengaku lebih dekat dengan Yodi dibanding dengan Suci. namun, beberapa hari terakhir Yodi menjaga jarak dengan wanita tersebut sehingga ia merasa sakit hati.

Baca Juga: OTG Bertambah, Pasutri di Trenggalek Positif Terinfeksi Virus Corona Tanpa Gejala

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pendidikan Agama Islam Tahun 2020 Ditiadakan di Sekolah Madrasah oleh Kemenag?

"Dia bilangnya sakit hati sama almarhum, karena almarhum itu akhir-akhir ini ngejauhin dia. Terus yasudahlah mungkin motivasi nya dia biar saya me-notice dia dan dia bilang juga biar di-notice," kata Suci.

Hingga kini Suci pun belum dapat memastikan masalah asmaranya itu ada kaitannya atau tidak dengan pembunuhan kekasihnya tersebut.

Suci hanya dapat berdoa agar kasus kematian kekasihnya tersebut segera terungkap, dan pembunuhnya segera ditangkap.

"Saya sih positif aja ya kalau emang bukan dia, ya orang lain juga semoga cepat ketangkep juga," harap Suci.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler