10 Fakta Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo, Dari Positif Narkoba Hingga Belum Terbitkan SP3

26 Juli 2020, 14:35 WIB
Almarhum Yodi Prabowo bersama kekasihnya, Suci Fitri Rohmah. /*/TWITTER @yodi_prabowo

MANTRA SUKABUMI - Polisi akhirnya menyampaikan kesimpulan misteri kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo yang jasadnya ditemukan di pinggir tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat 10 Juli 2020 lalu.

Polisi mengungkap hasil penyelidikannya setelah dua minggu kematian Yodi Prabowo. Berbagai fakta pun disampaikan polisi dari hasil pendalaman barang bukti, pemeriksaan saksi, keterangan keluarga, pacar korban, dan juga rekan kerja korban.

Dari hasil pemeriksaan dan pendalaman tersebut, akhirnya kepolisian melakukan press release pada hari Sabtu 25 Juli 2020 di Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Hari Ini Umumkan Hasil Penyelidikan Kasus Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo

Baca Juga: Bukti Banyak Tusukan di Dada, Ibunda Yodi Kurang Percaya Atas Dugaan Bunuh Diri Sang Anak

Berikut Dari sejumlah fakta terkait kematian editor Metro TV tersebut yang tim Mantrasukabumi.com rangkum dari rri.co.id pada Minggu 26 Juli 2020

Bunuh Diri
Kesimpulan ini disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu 25 Juli 2020.

“Dari beberapa faktor penjelasan TKP dan keterangan ahli, olah TKP, bukti pendukung, dari keterangan lain, maka penyidik berkesimpulan yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri,” ungkap Tubagus

Baca Juga: Kecamatan Zona Hijau di Kabupaten Sukabumi Boleh Sekolah Tatap Muka

Baca Juga: Viral Video Oknum Anggota Polisi KDRT, Saling Melapor Anak dan Bapak, Begini Respon POLRI

Sidik Jari
Tubagus juga menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan tim laboratorium pada pisau yang ditemukan di lokasi kejadian tewasnya Yodi, hanya ditemukan DNA dari korban.

"Hasilnya DNA-nya (milik) korban, baik gagangnya maupun depannya," ungkap Tubagus.

Yodi Beli Pisau Sendiri
Temuan ini diketahui dari hasil Closed Circuit Television (CCTV) di salah satu toko peralatan rumah tangga dan perkakas, Ace Hardware.

Yodi terekam CCTV tengah membeli pisau yang sama dengan di TKP. Dari hasil rekaman CCTV, Yodi bergegas menuju tempat pisau dan bayar ke kasir.

Baca Juga: Jasad Pemuda yang Hilang Terbawa Arus di Sungai Citarik Sukabumi Ditemukan di Dasar Sungai

Baca Juga: Tips Berhubungan Intim di Usia Lanjut Agar Keluarga Tetap Bahagia, Salah Satunya Kelola Emosi

"Artinya hanya pisau yang dicari saat itu. Orang itu tertangkap dengan pakaian sama saat jenazah yang ditemukan, buktinya CCTV, bon, struk, sampai bukti parkir ada," ujar Tubagus.

Kode Ingin Bunuh Diri
Polisi menyebut, Yodi sempat gelisah sebelum nekat mengakhiri hidupnya. Hal ini didapat berdasarkan keterangan kekasih korban, Suci Fitri Rohma.

"Yodi menyampaikan, 'Kalau saya enggak ada bagaimana?' Pengertian 'enggak ada' tafsiran kami itu meninggal, itu disampaikan berulang," jelas Tubagus.

Kegelisahan Yodi juga ditambah dengan adanya konflik dengan teman dekatnya berinisial L. Suci dan L sempat berkonflik. Namun Polisi tak dapat menyampaikan konflik pribadi tersebut.

Baca Juga: 9 Tahun Perang Saudara Pecah di Libya, PM Libya Bertemu Erdogan Bahas Solusi Politik Tripoli

Baca Juga: Situasi AS Kian Mencekam, Agen Federal AS Bubarkan Massa yang Kian Brutal Gunakan Gas Air Mata

Bunuh Diri Karena Depresi?
Selain terdapat masalah kasus percintaan, polisi menyebut Yodi bunuh diri lantaran mengalami depresi. Hal ini diketahui Berdasarkan hasil penyelidikan, Yodi diketahui sempat menjalani tes dan konsultasi di Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSCM, kemudian disarankan dokter untuk menjalani tes HIV.

"Tim menemukan adanya catatan transaksi keuangan di RSCM Kencana. Di sana yang bersangkutan melakukan tes dan konsul di RSCM," ujar Tubagus.

Kemungkinan yang didapatkan polisi dari pemeriksaan dan keterangan saksi ahli psikologi forensik, korban mungkin mengalami depresi.

"Adakah kaitannya dengan dugaan bunuh diri? Sangat terkait kaitannya dengan kemungkinan munculnya depresi, tetapi ini dijelaskan oleh ahli di bidang psikologi forensik," ungkapnya.

Baca Juga: Aksi Bunuh Diri Massal di Amerika Serikat, 909 Orang Tewas

Baca Juga: AS Geram, Pria Singapura yang Ditangkap FBI Akui sebagai Mata-mata China yang Sebelumnya Berbohong

Positif Narkotika
Tubagus juga menyampaikan berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, Yodi dinyatakan positif amphetamine. Yodi yang diduga dirundung depresi, sehingga mengonsumsi amphetamine.

"Kita sudah lakukan pemeriksaan, kalau sudah diperiksakan amphetamine berarti dia pakai," kata Tubagus.

Tak Ingin Diketahui Bunuh Diri
Tubagus menambahkan, salah satu penyebab Yodi memutuskan untuk bunuh diri di pinggir jalan tol disebabkan ia tidak ingin niatnya diketahui oleh orang lain.

"Umumnya orang mencari tempat sepi. Oleh karena itu, maka dirangkailah dengan scientific pembuktian, labfor, sampai ke data yang sudah saya sampaikan," ungkapnya.

Baca Juga: Kesetiaan Indonesia Terhadap Palestina di Tengah Tantangan yang Semakin Berat

Baca Juga: Seorang Pasien Laki-laki Kabur dari Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet

Menurutnya, kondisi tempat penemuan jenazah Yodi sangat gelap. Bahkan tidak ada lampu dilokasi TKP, serta warung yang biasa buka disekitaran lokasi sudah tutup.

Selain itu, lokasi tersebut diduga terpilih karena jalur tersebut merupakan jalur yang dilewati Yodi setiap harinya untuk beraktivitas.

"Seseorang tidak ingin dianggap bunuh diri. Bisa jadi, dia tidak ingin orang lain mengetahui kalau dia meninggal karena bunuh diri. Lalu kenapa? Itu rute yang dia kuasai, berdasarkan keterangan saksi itu yang biasa dia lalui," ucap Tubagus.

Tusukan Percobaan
Polisi menyebut jika seorang ingin melakukan bunuh diri terdapat percobaan yang ia lakukan sebelumnya. Dalam kasus Yodi, polisi mengatakan korban sempat melukai dadanya sebanyak tiga kali tusukan percobaan.

Baca Juga: Hadirkan Layanan Rapid Test Covid-19, PT KAI Siapkan Test Murah di 12 Stasiun Kereta Api

Baca Juga: Fantastis, Kucing Milik Mertua Raffi Ahmad Ditawarkan Hingga Rp1 Miliar, Apa Keistimewaannya?

Hingga pada percobaan keempat, pisau menembus paru-paru bagian bawahnya. Selain itu Yodi disebut juga melakukan dua kali tusukan dileher.

"Ini juga kami dasari pada ahli, tiap bunuh diri pakai senjata tajam akan selalu diikuti bukti permulaan dan luka percobaan," beber Tubagus.

Bukti Teror Nihil
Polisi menyebut tidak ada percakapan atau ancaman yang diterima Yodi sebelum ditemukan tewas. Ini berdasarkan penelusuran ponsel milik korban.

"Analisa berdasarkan CDR (call data record) dari WA dan sebagainya tidak ada mencurigakan," ungkap Tubagus.

Baca Juga: Gubernur di Rusia Ditangkap Atas Tuduhan Pembunuhan, Picu Kemarahan Ribuan Warga Hingga Lakukan Aksi

Baca Juga: 17 Tahun Menjadi Pemimpin Tinggi di Turki, Berikut 7 Fakta Tentang Kepemimpinan Presiden Erdogan

Polisi Belum Terbitkan SP3
Hingga saat ini, meskipun polisi sudah menyebut dugaan kuat bahwa Yodi tewas bunuh diri, namun polisi belum terbitkan surat perintah pemberhentian penyidikan (SP3).

Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus. Alasannya, Polisi masih menunggu adanya temuan bukti baru seiring berjalannya waktu.

"Apakah kemungkinan lain ada informasi yang akurat bisa saja, kan fakta-fakta yang ditemukan hasil penyelidikan hasil labfor kan disampaikan tadi semuanya itu. Kan disampaikan dugaan keras bunuh diri," kata Yusri, Sabtu (25/07/2020).

Dia pun memastikan bahwa penyidik masih bekerja terus demi mendapatkan fakta-fakta terbaru.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler