Diduga Teroris, Densus 88 Tangkap Seorang Laki-laki di Palembang

- 1 Desember 2020, 10:35 WIB
Pasukan Densus 88 Antiteror.
Pasukan Densus 88 Antiteror. /Dok. Polri./

 

MANTRA SUKABUMI - telah terjadi penangkapan diduga teroris  oleh Detasemen khusus (Densus) 88 di Palembang.

Densus 88 menangkap terduga teroris yang diketahui berinisial AD 41 tahun di Komplek Perumnas Talang Kelapa, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Palembang, Senin, 30 November 2020.

Penangkapan AD tersebut dilakukan dalam dua kali penggeledahan, yang pertama jam 16.00 WIB, berikutnya pada malam hari dengan lebih banyak polisi berseragam dan bersenjata lengkap.

Baca Juga: Heboh! Vidio Lafal Azan Diganti Hayya Alal Jihad, Hidayat Nur Wahid: Pernah Serukan Revolusi Jihad

Penangkapan ini dibenarkan oleh Kapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Polisi Eko Hendri, sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari laman Antaranews pada Selasa, 1 Desember 2020.

"Ya betul seorang laki-laki, Polda Sumsel hanya back up saja, sudah dibawa Densus 88 ke Jakarta," ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Hendri saat dikonfirmasi, Selasa, 1 Desember 2020.

Dugaan awal, AD kemungkinan masuk jaringan Jamaah Islamiyah (JI), walaupun belum bisa dipastikan karena masih dalam proses pengembangan.

Baca Juga: Politisi Oposisi Turki Diselidiki karena Kritik Kesepakatan Militer Qatar

Terduga teroris AD, menurut tetangganya, dia adalah pribadi yang baik, tidak menunjukan gelagat yang dapat mencurigakan masyarat.

Untuk diketahui, terduga teroris AD tinggal bersama istrinya dan memiliki counter handphone.

Tetangganya melihat keluarga terduga teroris ini adalah keluarga baik-baik, tidak pernah berbuat masalah terhadap tetangganya yang lain.

Terduga teroris ini pun dalam pandangan tetangga adalah sosok yang ramah, dan baik terhadap tetangganya.

Baca Juga: Macron Makin Terpuruk, Setelah Kontroversi Hina Islam Kini Rakyat Prancis Tolak RUU Keamanan Global

Awalnya, tetangga terduga teroris tersebut tidak menyangka bahwa kedatangan polisi tersebut untuk menangkap AD dalam kasus teroris, karena, sebelumya beberapa polisi mendatangi counter handphone milik AD, dan dikira kasus mengenai handphone curian atau handphone ilegal.

Ternyata, Polisi tersebut kembali mendatangi rumah AD dengan Polisi yang Lebih banyak dan bersenjata lengkap.

Masyarakat pun dularang mendekatu lokasi penangkapan.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x