"Mk siapa sj mrasa pernah jd korban. Smbil diprjuangkan scepatnya, kumpulkn sgala fakta & data sbg bukti di masa depan," katanya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @JimlyAs pada Jumat, 11 Desember 2020.
Baca Juga: Waduuhh! Polisi Kepung Gerak Imam Besar FPI Habib Rizieq, Hingga Surati Dirjen Imigrasi Kemenkumham
Planggaran HAM dlm prktik di dunia tdk kenal kdaluarsa. Sampe kapanpun bs dibongkar & diproses hkm. Mk siapa sj mrasa pernah jd korban. Smbil diprjuangkan scepatnya, kumpulkn sgala fakta & data sbg bukti di masa depan. Kalo tdk selesai skrg di masa depan akn trus dpt diperjuangkn— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) December 10, 2020
"Kalo tdk selesai skrg di masa depan akn trus dpt diperjuangkn," lanjut Jimly Asshiddiqie.
Seperti diketahui sebelumnya, terjadi peristiwa penembakan oleh anggota kepolisian terhadap 6 orang anggota Front Pembela Islam (FPI).
Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Komnas HAM untuk kasus tersebut pada hari Selasa, 8 Desember 2020 pagi.
Ia juga menyebut bahwa tim penyelidikan tersebut bekerja secara independen.
Hal tersebut disampaikan oleh Jimly Asshiddiqie melalui cuitan di akun Twitter miliknya, @JimlyAs pada Selasa, 8 Desember 2020 sore.
Baca Juga: Rutin Lakukan 5 Tips Ini Agar Kulit Tetap Kencang dan Awet Muda
"Utk kasus 6 anggota FPI yg mninggal di tangan petugas, tadi pagi sy diskusi dg Ketua Komnasham yg sdh bntuk tim khusus utk mnyelidiki," ujarnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @JimlyAs pada Jumat, 11 Desember 2020.
Utk kasus 6 anggota FPI yg mninggal di tangan petugas, tadi pagi sy diskusi dg Ketua Komnasham yg sdh bntuk tim khusus utk mnyelidiki. Karena independensinya, kita tunggu sj hasil krjanya. Semoga cepat selesai, jngan jadi beban perpecahan.— Jimly Asshiddiqie (@JimlyAs) December 8, 2020
"Karena independensinya, kita tunggu sj hasil krjanya. Semoga cepat selesai, jngan jadi beban perpecahan," pungkasnya.**