Network
MANTRA SUKABUMI - Kebijakan Presiden Jokowi yang menyuarakan masyarakat untuk benci produk asing dikomentari oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Hidayat Nur Wahid menyatakan hingga saat ini apapun yang diperlukan oleh masyarakat yang diakomodir Presiden Jokowi itu didatangkan dari asing.
Hidayat Nur Wahid mengambil contoh barang yang didatangkan Presiden Jokowi dari asing itu adalah vaksin.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian
Baca Juga: Kabar Terkini KLB di Deli Serdang, Andi Arief: Saya Sudah Ingatkan Mahfud MD
Hal itu disampaikan Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat, 5 Maret 2021.
Hidayat Nur Wahid menilai pernyataan Presiden Jokowi soal masyarakat untuk membenci produk asing itu terlalu kontradiksi.
Pasalnya hingga saat ini dalam pemerintah sendiri mendatangkan barang atau kebutuhan medis itu masih dari asing.
"Rakyat disuguhi kontradiksi, soal produk asing cinta produk dalam negeri," ujar Hdayat Nur Wahid, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @hnurwahid pada Jumat, 5 Februari 2021.
Baca Juga: Tanggapi KLB di Sumut, Rocky Gerung: Ambisi Ganti Kepemimpinan Demokrat Berlangsung Disana
Menurutnya dengan pernyataan itu masyarakat dibingungkan. Karena saat ini vaksin yang pemerintah datangkan itu dari luar negeri.
Sedangkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari atau membeli barang harus produk dalam negeri.
"Mereka sudah baca pernyataan Presiden Jokowi bahwa 4,6 juta vaksin itu merupakan produk asing, tapi digunakan," terangnya.
Sementara itu di sisi lain, upaya pemerintah memenuhi pasokan beras untuk kebutuhan setiap hari.
Baca Juga: Ratusan Kader Demokrat ke Bandara Kualanamu, Minta Moeldoko Pulang, Andi Arief Bicara 3 Kemungkinan
Baca Juga: Inilah Bukti Terompet Sangkakala Sudah Berada di Bibir Malaikat Israfil
Lihat postingan ini di Instagram
Pemerintah membeli beras tersebut dan langsung diimpor ke Indonesia datang dari luar negeri.
"Menko Perekonomian juga menyatakan Pemerintah impor beras asing sebanyak 1 ton," terang
"Namun masyarakat harus tetap lah cintai produk indonesia," ujarnya***
