Mengaku Bersalah Karena Beberapa Kali Berikan Jabatan pada Moeldoko, SBY: Saya Mohon Ampun kepada Allah SWT

- 6 Maret 2021, 05:34 WIB
SBY saat konferensi pers di kediamannya, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 5 Maret 2021
SBY saat konferensi pers di kediamannya, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 5 Maret 2021 /ANTARA/M Fikri Setiawan/

MANTRA SUKABUMI - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, belum lama ini angkat suara mengenai kasus Moeldoko yang kini telah menjadi Ketua Umum Partai Demokrat yang baru melalui KLB.

Menanggapi permasalahan tersebut, SBY langsung memberikan tanggapannya dengan mengadakan konferensi pers di kediamannya, Cikeas, Bogor, pada Jumat 5 Maret 2021, tadi malam.

Moeldoko yang sempat berseteru dengan Agustus Harimurti Yudhoyono (AHY), dikabarkan akan mengkudeta Partai Demokrat tersebut.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Moeldoko Ketum Demokrat Hasil KLB, Guru Besar UI: Solidkan Fraksi PD di DPR, Jangan Sampai Dikerjai Juga

Hingga kini, Ketua Staf Kepresidenan di era Presiden Jokowi tersebut, kini telah menjadi Ketua Umum Partai Demokrat yang baru dan sebelumnya diduduki oleh AHY.

Penyelenggaraan konferensi pers terkait pengkudetaan Partai Demokrat tersebut, disiarkan langsung oleh menantunya Annisa Pohan di TV akun Instagram pribadinya.

Dalam konferensi pers itu pun, SBY menuturkan bahwa sebagai orang yang pernah menggagas dan juga membesarkan nama Partai Demokrat, mengaku tak pernah terlintas dalam pikirannya jika Partai Demokrat akan dikudeta.

"Sebagai seorang yang menggagas berdirinya Partai Demokrat, termasuk yang membina dan membesarkan partai ini, dan bahkan pernah memimpinnya, tak pernah melintas dalam pikiran saya, PD bakal dibeginikan," kata SBY pada konferensi pers di kediamannya, Cikeas, Bogor, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam postingan yang diunggah akun Instagram @annisayudhoyono pada Jumat, 5 Maret 2021.

Baca Juga: Wasekjen Partai Demokrat: Pasca KLB, Semuanya Ada di Tangan Jokowi, Jika Didukung SK Pasti Keluar 

Baca Juga: Ferdinand: Terlepas Sah atau Tidak KLB Demokrat itu, Saya Ucapkan Selamat pada Jend TNI Moeldoko

Presiden keenam RI itu pun juga mengatakan jika selama ia memimpin Indonesia selama 10 tahun lamanya, baik dalam kepemimpinannya dalam memimpin negara maupun membina Partai Demokrat, tak pernah mengganggu dan merusak partai lain, dan tak seperti saat ini.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Annisa Pohan (@annisayudhoyono)

"Saya benar-benar tak menyangka, karena sewaktu selama 10 tahun saya memimpin Indonesia dulu, baik secara pribadi, maupun Demokrat yang saya bina, tak pernah mengganggu dan merusak partai lain, seperti yang kami alami saat ini." lanjutnya SBY.

SBY juga mengaku jika perbuatan Moeldoko yang telah mengkudeta Partai Demokrat dan mengganti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang Sah, tak percaya jika ia tega melakukan hal tersebut.

"Banyak yang tak percaya, Moeldoko tega, berdarah dingin, melakukan kudeta," katanya Presiden keenam RI itu.

Baca Juga: Moeldoko Ketum Demokrat Versi KLB, Andi Arief: Apakah Boleh Presiden Dimakzulkan oleh DPR Gadungan

Baca Juga: Ternyata KLB Partai Demokrat Tak Berizin Keramain, Argo Yuwono: Ya Polri Tidak Mengeluarkan Izin

Menurut SBY, perilaku Moeldoko jauh dari sikap ksatria dan nilai-nilai moral. Dengan demikian, mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit di TNI sebagai almamaternya.

"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya, yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya," tandasnya.

Karena itulah, SBY juga menyatakan, "Saya mohon ampun kepada Allah SWT, atas kesalahan saya itu," tuturnya SBY.

Sementara itu, hasil KLB Partai Demokrat di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang mengukuhkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua umum periode 2021-2025.

Baca Juga: KLB Demokrat Terselenggara, Musni Umar: Prof Mahfud, Menko Polhukam RI Mengapa Dibiarkan

Baca Juga: Ratusan Kader Demokrat ke Bandara Kualanamu, Minta Moeldoko Pulang, Andi Arief Bicara 3 Kemungkinan

"Menimbang dan seterusnya, memperhatikan dan seterusnya, menetapkan Jenderal (purn) DR Moeldoko sebagai Ketua Umum DPP Demokrat hasil Kongres Luar Biasa periode 2021-2025," imbuhnya pimpinan sidang yang dibacakan Jhonny Allen.

Dalam KLB tersebut, peserta mengusulkan dua nama sebagai calon ketua umum yang akan menggantikan AHY nantinya.

Diantara dua nama yang diusung tersebut tak lain ialah Marzuki Alie dan Moeldoko.

Namun, Marzukie Alie mengundurkan diri setelah namanya menjadi salah satu kandidat yang akan menggantikan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Baca Juga: Jajaran Pengurus Partai Demokrat Hasil KLB Siap Rangkul Keluarga SBY, Begini AHY Membalas

 Baca Juga: Soal KLB Partai Demokrat, Christ Wamea: Kudeta Adalah Desain Penguasa

Hingga demikian, nama Moeldoko yang secara otomatis dinyatakan sebagai calon tunggal serta sekaligus dinyatakan sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

Sementara itu, Marzukie Alie ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Periode 2021-2025.

Tak hanya itu saja, Moeldoko pun menyampaikan ucapan terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya dalam memimpin Partai Demokrat.

"Saya berterimakasih, tapi sebelumnya ada beberapa pertanyaan saya pada peserta forum, apakah pemilihan di kongres sudah dilakukan sesuai AD/ART partai," tanya Moeldoko mengakhiri saat disambut sorak peserta forum.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah