Said Didu: Menkes Contoh Pemimpin Baik, Jika Salah Maka Segera Minta Maaf

- 28 Mei 2021, 22:02 WIB
Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu.
Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu. /YouTube/Indonesia Lawyers Club



MANTRA SUKABUMI - Mantan sekretaris BUMN Said Didu mengaku merasa salut dengan tindakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Menurut Said Didu Menkes Budi Gunadi Sadikin adalah contoh pemimpin yang baik, karena jika salah maka langsung meminta maaf.

Said Didu pun mengapresiasi sikap menkes tersebut, karena kesalahan harus diakui dan meminta maaf.

Baca Juga: Tanggapi Perkara HRS, Hamdan Zoelva: Tanpa Rasa Keadilan, Hukum Jadi Kehilangan Jiwa

Menkes Budi Gunadi Sadikin sebelumnya telah meminta maaf karena kesalahan membaca data, sehingga merugikan nama pemprov DKI Jakarta.

"Begini contoh pemimpin kalau salah mengaku salah dan minta maaf," ucap Said Didu sebagaimna dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @msaid_didu pada 28 Mei 2021.



Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap tabel penilaian kualitas penanganan pandemi.

Pada 34 provinsi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX di Komplek DPR/MPR Jakarta, 27 Mei 2021.

"Ada beberapa daerah yang masuk kategori D, dan ada yang E seperti Jakarta. Tapi ada juga yang masih di C," Ujar Dante.

Dalam paparan yang disampaikan Dante, Jakarta mendapat nilai E dengan tolak ukur transmisi komunitas di level 4 dan respons yang masih terbatas.

Baca Juga: Abdee Slank Ditunjuk Erick Thohir jadi Komisaris PT Telkom, Gus Umar: Keterlaluan

Transmisi komunitas di level 4 artinya DKI melaporkan lebih dari 150 kasus per 100 ribu penduduk per minggu.

Dan merawat lebih dari 30 pasien per 100 ribu penduduk per minggu, dan melaporkan lebih dari 5 kasus meninggal per 100 ribu penduduk per minggu.

Namun akhirnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan permintaan maaf karena menyebut DKI Jakarta sebagai provinsi terburuk dalam menangani pandemi Covid-19.

Menkes mengatakan telah terjadi kesalahpahaman penilaian.

"Saya sampaikan permohonan maaf dari saya pribadi Menteri Kesehatan atas kesimpangsiuran berita yang tidak seharusnya terjadi," kata Budi melalui konferensi video, pada 28 Mei 2021.

Budi menjelaskan pemberian nilai E terhadap kualitas penanganan pandemi DKI Jakarta bukan penilaian yang diberikan pihaknya terhadap kinerja pemerintah provinsi tersebut.

Baca Juga: Keberuntungan Sertai 7 Zodiak ini di Akhir Pekan, Sabtu 29 Mei 2021: Ada yang Percantik Penampilan

Menkes mengatakan nilai tersebut sesungguhnya adalah indikator risiko berdasarkan analisis internal Kemenkes yang digunakan untuk melihat laju penularan Covid-19 dan respons pemerintah provinsi.

Budi menyampaikan secara pribadi sudah melihat tabel penilaian kualitas penanganan pandemi tersebut sekitar satu bulan lalu dan membahasnya bersama jajaran Kemenkes.

Dari tabel tersebut Menkes mengatakan Kemenkes berupaya mempelajari penerapan kebijakan dan simulasi yang cocok.

Untuk mengantisipasi lonjakan kasus di daerah, mulai dari level kabupaten, kota, hingga provinsi.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x