Pesan kedua Menaker Ida yakni tetap bersikap rendah hati dan tidak cepat berpuas diri dan teruslah belajar dan berkembang dengan memanfaatkan segala media yang ada. Misalnya mengikuti organisasi, kompetisi, dan pelatihan kompetensi yang ada di berbagai bidang.
Baca Juga: Maaf, Rekening Bank dengan 5 Kriteria Ini, Maka BLT BPJS Ketenagakerjaanya Tidak akan Dicairkan
Baca Juga: Jika Anak Sakit Tak Perlu Harus Langsung Dibawa ke Dokter, Coba Lakukan Hal Berikut
"Tumbuhkanlah kedekatan dengan rakyat, karena mahasiswa adalah agent of change yang bisa membantu perubahan di masyarakat. Jangan menjadi mahasiswa di Menara gading yang hanya bangga dan sibuk dengan urusannya sendiri," katanya.
Ketiga, Menaker Ida berpesan kepada mahasiswa bila memungkinkan jangan hanya menargetkan diri menjadi pekerja. Tetapi jadilah entrepreneur yang bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang banyak.
"Alhamdulillah jika disini nanti ada yang bisa meneruskan jejak saya dengan menjadi menteri di masa depan," katanya.
Menaker Ida menambahkan, bonus demografi yang akan mencapai puncak tahun 2030 akan menjadi berkah, jika usia produktif memiliki kompetensi dan mampu bersaing dalam dunia kerja, baik secara lokal, regional maupun global.
Baca Juga: 7 Golongan Umat Nabi Muhammad SAW Setelah Melewati Padang Mahsyar
Baca Juga: Ternyata Singkong Rebus Bisa Obati Sejumlah Penyakit Salah satunya Mampu Menstabilkan Gula Darah
Sebaliknya, jika usia produktif gagal menangkap peluang tersebut, maka harus bersiap menerima bonus demografi sebagai musibah.