Selain itu, bawang bombay juga dikenal dengan kandungan quercetinnya. Quercetin merupakan agen anti kanker yang kuat.
Dilansir dari laman Live Science, orang yang makan bawang bombay menyerap dua kali lebih banyak quercetin dibandingkan mereka yang minum teh, tiga kali lebih banyak dibandingkan mereka yang makan apel. Apalagi pada bawang bombay yang merah, kandungan quercetinnya paling tinggi.
Bawang bombay juga dapat membantu menangani efek samping dari pengobatan kanker. Sebuah studi tauhn 2016 dalam Integrative Cancer Therapies menemukan bahwa mengonsumsi bawang bombay segar membantu mengurang terjadinya resistensi insulin dan hiperglikemia pada pasien kanker payudara yang sedang menjalani kemoterapi. Seperti yang sering terjadi, kemoterapi kanker payudara biasanya menimbulkan efek samping ini.
Baca Juga: Wanita Simpanan Ancam Anggota DPR Inisial N dari Partai Kuning Jika Tak Cabut UU Cipta Kerja
Baca Juga: BMKG: Fenomena La Nina Moderate Sudah di Depan Mata, Trend Gempa Naik dan Berpotensi Tsunami
Kesehatan jantung
Bawang bombay memiliki manfaat sangat baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Dari menjaga tekanan darah, hingga menurunkan risiko terjadinya serangan jantung.
Hal ini karena adanya kandungan kalium dalam bawang bombay yang memiliki efek penurun tekanan darah. Quercetin, salah satu jenis flavonoid dalam bawang bombay juga membantu kalium menjaga tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
Menguatkan kekebalan tubuh
Manfaat bawang bombay juga sebagai penguat sistem imunitas tubuh. Polifenol dalam bawang bombay bertindak sebagai antioksidan, melindungi tubuh dari radikal bebas. Berkurangnya tumpukan radikal bebas dalam tubuh dapat membantu mendorong sistem kekebalan tubuh menjadi semakin kuat.