Armada masa depan akan lebih seimbang dalam kemampuan memberi efek mematikan dari udara, laut dan bawah laut," kata Esper dalam pidatonya di Rand Corp California, Rabu 16 September 2020.
Armada kapal akan dibuat mampu bertahan dalam konflik intensitas tinggi. Esper mengatakan ini untuk memproyeksikan kekuatan dan kehadiran AS dan memberi serangan presisi pada jarak yang sangat jauh.
Baca Juga: Konflik AS-China Kian Memanas, Aksi AS Dibalas China Dengan Umumkan Sanksi 11 Anggota Parlemen AS
Baca Juga: Konflik AS - China Picu Kenaikan Harga Emas Hingga Dekati 1.900 Dollar
Misalnya kapal perang pregata berpeluru kendali. Jenis baru, ujarnya, akan dibuat "mematikan" dengan meningkatkan kemampuan bertahan dan tempur sekaligus.
Saat ini uji coba tengah dilakukan di Sea Hunter. Salah satu yang diuji adalah drone trimaran (sejenis kapal tak berawak) setinggi 40 meter, yang dapat secara mandiri menyurvei lkapal selam musuh di laut selama dua bulan sekaligus.
"Upaya ini merupakan langkah selanjutnya dalam mewujudkan armada masa depan AS ... sistem (kapal) tak berawak akan melakukan beragam fungsi perang, mulai tembakan mematikan, meletakan ranjau, hingga mengawasi musuh," jelasnya.
"Ini akan jadi perubahan besar, terkait cara kita berperang di laut, untuk tahun-tahun dan dekade mendatang".**(Lusi Nafisa/Zona Jakarta).