Kasus Covid-19 di Inggris Kian Terkendali, WHO dan EMA Simpulkan Manfaat dan Risiko AstraZeneca

- 14 April 2021, 08:39 WIB
ilustrasi vaksin "MUI nyatakan vaksin Covid-19 Sinovac halal"
ilustrasi vaksin "MUI nyatakan vaksin Covid-19 Sinovac halal" /Prasetyo B/Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

Deputi Menteri Kesehatan Inggris Jonathan Van-Tam menegaskan, mungkin ada penundaan vaksinasi hanya pada kelompok usia di bawah 30 tahun. Namun, katanya, penundaan itu akan berlangsung singkat, dan tak akan banyak mengganggu jadwal vaksinasi.

"Kami akan mengikuti saran terbaru hari ini, yang memungkinkan orang segala usia untuk terus percaya penuh pada vaksin, membantu kita menyelamatkan nyawa dan dengan hati-hati kembali ke keadaan normal," demikian cuitan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di akun Twitter-nya.

Sejumlah negara Eropa, yang sebelumnya menunda penggunaan vaksin AstraZeneca, juga telah memilih untuk bersikap lebih longgar.

Jerman mengizinkan penggunaannya untuk kelompok usia di atas 60 tahun. Langkah serupa diikuti oleh Belanda, Italia, dan Spanyol. Sementara itu, Perancis membolehkan penggunaan bagi warganya yang berusia di atas 55 tahun.

Di tengah kontroversi dampak vaksin AstraZeneca itu, kasus Covid-19 kembali melonjak di Eropa selama enam pekan terakhir. Kasus positif mingguan merangkak naik, dari posisi 950 ribu awal Februari 2021 menjadi 1,6 juta kasus per minggu di akhir Maret 2021. Kekhawatiran adanya gelombang ketiga serangan Covid-19 bukan omong kosong.

Di antara negara-negara Eropa, Inggris mencatat hasil pengendalian Covid-19 terbaik. Kurva kasus positif Covid-19 secara konsisten terus menurun sejak awal Januari 2021, bahkan telah menunjukkan kurva yang sangat melandai.

Pada Jumat 9 April lalu, di seluruh wilayah Kerajaan Inggris hanya ada 2.378 kasus baru. Padahal, pada 9 Januari 2021, tercatat ada 59 ribu kasus baru dalam 24 jam.

Baca Juga: 3 Menu Sahur yang Sehat dan Jadi Pilihan Agar Kuat untuk Berpuasa Seharian

Tekad untuk melanjutkan vaksinasi AstraZeneca juga terjadi di Australia. Seperti di negara lain, ada desakan sejumlah kalangan agar Australia menangguhkan penggunaan vaksin itu.

"Pada titik ini, tidak ada saran yang menunjukkan akan ada perubahan pada penggunaan vaksin (AstraZeneca)," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam pernyataannya Kamis, 8 April 2021.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x