Hadapi Era Revolusi Industri 4.0, Menaker Ida Fauziah Beri Pesan kepada Generasi Muda

24 September 2020, 12:30 WIB
Hadapi Era Revolusi Industri 4.0, Begini Pesan Menaker Ida Fauziah kepada Generasi Muda /Dok. Kemnaker./.*/dok. Kemnaker

 

MANTRA SUKABUMI – Memasuksi era revolusi industri 4.0, generasi muda harus jeli memilih keahlian, jangan sampai keahlian yang ditekuni akhirnya hilang tergantikan oleh teknologi.

Apalagi tantangan generasi muda ke depan berhadapan dengan bonus demografi, dimana persaingan angkatan kerja usia produktif akan terus bergerak dari sekarang dan mencapai puncaknya pada tahun 2030.

Kesiapan dan kejelian angkatan kerja ke depan, jika salah memilih dan kurang mengasah keahlian, bisa jadi pengangguran. Tantangan lain bagi generasi muda khususnya mahasiswa ke depan selain penguasaan  terhadap keahlian yang sesuai zaman, juga harus dibentengi dengan keimanan dan ketaqwaan.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Buah Matoa Sangat Bermanfaat, Dipercaya Dapat Turunkan Darah Tinggi

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta kalangan mahasiswa untuk terus mengembangkan soft skills dan akhlakul karimah, karena kompetensi tanpa budi pekerti yang baik tidak akan bermanfaat.

Pesan Kemnaker Ida Fauziah ini disampaikan oleh Biro Humas Kemnaker seperti yang dilansir Mantrasukabumi.com dalam laman kemnaker.go.id.  

"Jangan sampai image kurangnya rasa hormat dan sopan santun yang sering dialamatkan pada generasi milennial ada pada diri kalian. Jangan lupa, bijaklah dalam bersosial media," ujar Menaker Ida saat menjadi narasumber Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2020/2021 UIN Sunan Ampel Surabaya, melalui video conference pada hari Rabu (23 September 2020).

Pesan kedua Menaker Ida yakni tetap bersikap rendah hati dan tidak cepat berpuas diri dan teruslah belajar dan berkembang dengan memanfaatkan segala media yang ada. Misalnya mengikuti organisasi, kompetisi, dan pelatihan kompetensi yang ada di berbagai bidang.

 Baca Juga: Maaf, Rekening Bank dengan 5 Kriteria Ini, Maka BLT BPJS Ketenagakerjaanya Tidak akan Dicairkan

Baca Juga: Jika Anak Sakit Tak Perlu Harus Langsung Dibawa ke Dokter, Coba Lakukan Hal Berikut

"Tumbuhkanlah kedekatan dengan rakyat, karena mahasiswa adalah agent of change yang bisa membantu perubahan di masyarakat. Jangan menjadi mahasiswa di Menara gading yang hanya bangga dan sibuk dengan urusannya sendiri," katanya.

Ketiga, Menaker Ida berpesan kepada mahasiswa bila memungkinkan jangan hanya menargetkan diri menjadi pekerja. Tetapi jadilah entrepreneur yang bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang banyak.

"Alhamdulillah jika disini nanti ada yang bisa meneruskan jejak saya dengan menjadi menteri di masa depan," katanya.

Menaker Ida menambahkan, bonus demografi yang akan mencapai puncak tahun 2030 akan menjadi berkah, jika usia produktif memiliki kompetensi dan mampu bersaing dalam dunia kerja, baik secara lokal, regional maupun global. 

Baca Juga: 7 Golongan Umat Nabi Muhammad SAW Setelah Melewati Padang Mahsyar

Baca Juga: Ternyata Singkong Rebus Bisa Obati Sejumlah Penyakit Salah satunya Mampu Menstabilkan Gula Darah

Sebaliknya, jika usia produktif gagal menangkap peluang tersebut, maka harus bersiap menerima bonus demografi  sebagai musibah. 

"Anda sekalian inilah yang akan menjadi generasi Angkatan kerja pada saat puncak bonus demografi tersebut," kata Menaker Ida.

"Pada saat itu persaingan di dunia kerja akan ketat karena jumlah yang penduduk usia produktif juga besar. Karena itu jadilah pribadi yang produktif dan berkualitas, karena pada masa tersebut masa depan bangsa ada di tangan kalian," katanya melanjutkan.

Menaker Ida menjelaskan transformasi digital menjadi sebuah norma baru yang terjadi di setiap tempat. Dunia digerakkan oleh artificial intelligence, internet of things, dan Big Data yang berdampak dalam menciptakan skills dan pola pikir baru di dunia industri.

Baca Juga: Bela Palestina di Markas PBB, Presiden Jokowi Bikin Dunia Terpesona

Baca Juga: Wajib Tahu, Ternyata Selain Shalat ada Amalan Lain yang Paling Dicintai Allah, Berikut 6 Amalannya

"Perubahan paradigma ini menciptakan transformasi cara bekerja, cara konsumsi dan keahlian yang dibutuhkan industri dan pada akhirnya juga menciptakan transformasi industri dan masyarakat secara keseluruhan, " ujar Menaker Ida. 

Ditegaskan Menaker, dampak perubahan paradigma adalah terjadinya Disrupsi Ekonomi dan transformasi di bidang ketenagakerjaan. Proses ini membawa dunia bergerak dari old economy ke arah new economy. "Banyak jenis usaha dan jenis pekerjaan yang tidak berkembang, bahkan hilang," ujarnya.

Kemnaker pada tahun 2017 telah melakukan kajian pasar kerja yang memperkirakan bahwa industri teknologi informasi dan telekomunikasi akan menjadi industri yang paling tinggi pertumbuhannya untuk beberapa waktu ke depan.

Dalam kajian tersebut juga memproyeksikan jenis pekerjaan yang berkaitan dengan kedua sektor industri tersebut seperti programmer, analis data dan perancang kecerdasan buatan akan menjadi pekerjaan yang tumbuh pesat.

Baca Juga: Lebih Berat dari Dosa Zina, Waspadai Ternyata Dosa Khusus ini Dihiasi Menjadi Indah oleh Jin

Baca Juga: Menguntungkan, Begini Cara Bertani Lengkeng Agar Bisa Panen Setiap Bulan

"Sementara pekerjaan tradisional yang perannya dapat digantikan oleh teknologi digital seperti tukang cetak, pengantar surat dan resepsionis akan semakin menurun permintaannya di masa depan," katanya. **

Editor: Encep Faiz

Sumber: Kemnaker

Tags

Terkini

Terpopuler